Skip to main content

Ecoprint Memperkaya Kriya Tekstil di Area Expo Rakernas LDII 2023

 

Salah satu yang menarik dari Expo Rakernas LDII 2023 berupa kehadiran ecoprint. Sebagai pemateri, DPP LDII menghadirkan pemateri Ira Fatmawati yang juga pemilik Omah Fatma. Foto: LINES.


TPI Al Manshurin - Jakarta (7/11). Salah satu yang menarik dari Expo Rakernas LDII 2023 berupa kehadiran ecoprint. Sebagai pemateri, DPP LDII menghadirkan pemateri Ira Fatmawati yang juga pemilik Omah Fatma.

Workshop ecoprint itu, merupakan rangkaian Rakernas yang digelar pada 7-9 November 2023, di Ponpes Minhaajurrosyidin, Jakarta. Mengambil tema “Manfaatkan Kekayaan Alam Menjadi Karya Kreatif”, Ira menenegaskan ecoprint tidaklah sama dengan batik.

Ecoprint merupakan proses pembuatan motif menggunakan daun, batang, akar pohon di atas kain, keramik, kertas atau kulit hewan, “Setelah workshop ini, saya ingin sudah tidak ada lagi yang salah menyebutkan batik ecoprint lagi. Sebab antara batik dan ecoprint memiliki makna yang berbeda,” katanya.

Untuk bahan alami daun, Ira mengungkapkan semua daun dapat dijadikan sebagai media ecoprint. Namun tanaman yang paling baik dijadikan sebagai media ecoprint yakni daun toga, “Tanaman obat keluarga atau toga itu sangat bagus untuk menjadi motif ecoprint,” ujarnya.

Terdapat hal unik dalam penyebutan ecoprint pada masa proses pengerjaan gulungan. “Biasanya setelah kami tata daunnya, kemudian kami gulung, nah gulungan ecoprint yang akan kami kukus biasa kami sebut lontong,” katanya.

Dalam pemaparannya, Ira memberikan edukasi tentang pembuatan dari ecoprint. Ia juga menyebutkan terdapat bermacam teknik dalam membuat ecoprint. “Terdapat tiga teknik, yang pertama dapat dilakukan dengan cara dikukus, kedua dengan cara teknik pukul dan yang ketiga dengan teknik rebus,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Ira tak segan membagikan resep pembuatan ecoprint yang dimilikinya serta bahan apa saja yang dipersiapkan.

Dengan mengedepankan kerjasama dan saling mendukung memperkuat dari Lima Unsur Pembina Generus (LUPG) yakni Alim Ulama, Muballigh Muballighot, Para Pengurus, Pakar Pendidik dan Orangtua maka diharapkan semua program yang telah disusun oleh Penggerak Pembina Generus (PPG) lewat sebuah wadah Taman Pendidikan Islam (TPI) bisa berjalan seperti yang diharapkan, sehingga tujuan utama pembinaan generasi penerus bisa tercapai, yakni menjadi generasi yang Alim Faqih, Berakhlaqul Karimah dan Mandiri. Maka dengan ini kami PAC LDII Kelurahan Baru Kecamatan Pasar Rebo Kota Administrasi Jakarta Timur bersepakat untuk mendirikan sebuah Taman Pendidikan non formal bernama Taman Pendidikan Islam Al Manshurin (TPI Al Manshurin) sebagai perwujudan karya bakti kepada Agama, Bangsa dan Negara.

Comments

Taman Pendidikan Islam Al Manshurin 2016-2025 Designed by Open Themes & Nahuatl.mx.