Skip to main content

Tentukan 1 Zulhijah, DPP LDII Amati Hilal dari 100 Titik Lebih

 

Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso saat ditemui di ruang kerjanya, Jakarta, pada Minggu (9/6) mengatakan, LDII melaksanakan pengamatan hilal lebih dari 100 titik di seluruh Indonesia. Foto: LINES.

TPI Al Manshurin - Jakarta (9/6). DPP LDII terus berupaya meningkatkan sumberdaya manusia untuk pengamatan hilal melalui pelatihan dan praktik di lapangan. Saat penentuan 1 Zulhijah 1445 H, LDII melaksanakan pengamatan hilal lebih dari 100 titik di seluruh Indonesia.

Hal itu disampaikan Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso saat ditemui di ruang kerjanya, Jakarta, pada Minggu (9/6), “Alhamdulillah tahun ini LDII telah ikut berpartisipasi dalam pengamatan hilal bersama Kementerian Agama, dan stakeholder terkait. Ada lebih dari 100 titik pengamatan hilal yang dilakukan oleh LDII di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Menurutnya, pemantauan hilal dilakukan sebagai upaya untuk pengamatan penanggalan Qomariyah secara benar sesuai syar’i melalui rukyatul hilal. “Dengan dasar itulah kami telah melakukan pelatihan di seluruh Indonesia. Dan alhamdulillah, pada tahun ini kami sudah melakukan pengamatan khususnya dalam menentukan 1 zulhijah 1445 H dengan lebih dari 100 titik,” ungkapnya.

Ia menambahkan, pemantauan hilal yang dilakukan pada Jumat (7/6) lalu bukan hanya untuk meyakinkan umat Islam dalam melaksanakan puasa Arafah dan Hari Raya Idul Adha. Namun, pengamatan hilal tersebut untuk merekatkan kebersamaan, “Pengamatan ini sebetulnya bukan untuk melebarkan perbedaan tentang metode pengamatannya, tapi untuk memahami agar tidak terjadi perpecahan atau berdebat yang tidak perlu dalam penanggalan Qomariyah. Dan momen kebersamaan ini luar biasa bagi saya,” tegasnya.

KH Chriswanto mengapresiasi seluruh tim rukyatul hilal telah berhasil melaksanakan tugasnya sehingga bisa melihat hilal secara benar, bahwa 1 Zulhijah 1445 jatuh pada 8 Juni 2024. “Kami semakin berkeyakinan baik, dan tim ini dibentuk dalam upaya membantu pemerintah dalam menentukan penanggalan Qomariyah yang berbeda dengan penetuan penanggalan Syamsiah,” ungkapnya.

Untuk meningkatkan kualitas SDM pengamatan hilal, pihaknya secara berkisambungan melaksanakan pelatihan. Selain itu, KH Chriswanto juga berharap tim rukyatul hilal LDII bisa terus berkoordinasi dengan Kemenag, terkait titik-titik pengamatan sehingga bisa terus bersama-sama dengan ormas Islam lainnya melaksanakan pengamatan hilal.

“Sehingga ada sinergitas antara LDII, ormas-ormas lain dan pemerintah untuk lebih menjalin komunikasi dengan baik untuk menguatkan persatuan sesama ormas Islam,” pungkas KH Chriswanto.

Dengan mengedepankan kerjasama dan saling mendukung memperkuat dari Lima Unsur Pembina Generus (LUPG) yakni Alim Ulama, Muballigh Muballighot, Para Pengurus, Pakar Pendidik dan Orangtua maka diharapkan semua program yang telah disusun oleh Penggerak Pembina Generus (PPG) lewat sebuah wadah Taman Pendidikan Islam (TPI) bisa berjalan seperti yang diharapkan, sehingga tujuan utama pembinaan generasi penerus bisa tercapai, yakni menjadi generasi yang Alim Faqih, Berakhlaqul Karimah dan Mandiri. Maka dengan ini kami PAC LDII Kelurahan Baru Kecamatan Pasar Rebo Kota Administrasi Jakarta Timur bersepakat untuk mendirikan sebuah Taman Pendidikan non formal bernama Taman Pendidikan Islam Al Manshurin (TPI Al Manshurin) sebagai perwujudan karya bakti kepada Agama, Bangsa dan Negara.

Comments

Taman Pendidikan Islam Al Manshurin 2016-2025 Designed by Open Themes & Nahuatl.mx.