Skip to main content

Anaknya Jadi Pemain Timnas U-16, Ini Pesan Dodok Anang: Jangan Pernah Tinggalkan Ibadah

“Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya” pepatah itu cocok disematkan kepada Pemain Tim Nasional (Timnas) U-16 Daniel Alfrido. Pasalnya, sang ayah Dodok Anang Zuanto merupakan seorang pemain sepak bola yang telah malang melintang di tanah air. Foto: LINES

TPI Al Manshurin - Jakarta (28/6). “Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya” pepatah itu cocok disematkan kepada Pemain Tim Nasional (Timnas) U-16 Daniel Alfrido. Pasalnya, sang ayah Dodok Anang Zuanto merupakan seorang pemain sepak bola yang telah malang melintang di tanah air.

Dodok Anang dikenal sebagai mantan pemain Persik Kediri. Ia paham betul terhadap minat dan bakat anaknya. Ia menuturkan, sejak berumur 11 tahun, Daniel Alfrido terlihat bakatnya dalam bermain bola. “Saya melihat bakat anak saya itu sejak usia 11 tahun. Dalam usia segitu, dia mempunyai tekad keras untuk menjadi pemain profesional,” kenang Dodok.

Pria yang pernah memperkuat skuad Deltras Sidoarjo itu menambahkan, ketika mengetahui bakat Daniel, ia memandu bakat anaknya itu dengan mengajarkan cara bermain sepak bola. “Pada usia 12 tahun, Daniel ditawari Akademi Asia. Berkat kemauan dan ditunjang dengan fasilitas memadai serta pelatih yang bagus, akhirnya Daniel bisa mencapai cita-citanya menjadi pemain Timnas,” ujarnya.

U16
Pemain Tim Nasional (Timnas) U-16. Foto: LINES

Menurut Dodok, orangtua mempunyai peran penting dalam memandu bakat anaknya. “Tumbuh kembang anak pada minat dan bakat itu tergantung pada anak itu sendiri. Selain itu didukung dengan kondisi lingkungan. Jika orangtuanya mengajak ke lapangan bola insya Allah suka dengan sepak bola,” tegasnya.

Ia selalu berpesan kepada anaknya untuk menjadi seorang muslim yang taat ibadah. Selalu ditekankan pentingnya ibadah dan tidak ada alasan untuk meninggalkan ibadah. “Saya dan istri selalu berpesan kepada dia untuk tidak pernah meninggalkan ibadah. Kapanpun, dimanapun dan bagaimana saja keadaannya, ibadah selalu menjadi prioritas utama,” tambahnya.

“Intinya kalau mau sukses jadi pemain bola profesional haru berkerja keras, disiplin, dedikasi tinggi dan attitude juga harus baik serta harus berani berjuang sendiri jauh dari keluarga,” pesannya.

Dodok Anang mengapresiasi upaya pemerintah melalui Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang menunjukkan komitmennya dalam perkembangan sepak bola tanah air. Selain itu, federasi sepak bola yang dikomandoi Erich Thohir menitikberatkan pada pembinaan usia dini.

“Sebagai mantan pesepakbola dan saat ini menekuni kepelatihan, saya sangat senang dengan perkembangan sepak bola sekarang. Dengan dikomandoi Pak Erick Thohir sepak bola makin berkembang, apalagi sekarang banyak event-event usia dini jadi semakin bagus untuk perkembangan anak-anak,” ujarnya.

Dengan mengedepankan kerjasama dan saling mendukung memperkuat dari Lima Unsur Pembina Generus (LUPG) yakni Alim Ulama, Muballigh Muballighot, Para Pengurus, Pakar Pendidik dan Orangtua maka diharapkan semua program yang telah disusun oleh Penggerak Pembina Generus (PPG) lewat sebuah wadah Taman Pendidikan Islam (TPI) bisa berjalan seperti yang diharapkan, sehingga tujuan utama pembinaan generasi penerus bisa tercapai, yakni menjadi generasi yang Alim Faqih, Berakhlaqul Karimah dan Mandiri. Maka dengan ini kami PAC LDII Kelurahan Baru Kecamatan Pasar Rebo Kota Administrasi Jakarta Timur bersepakat untuk mendirikan sebuah Taman Pendidikan non formal bernama Taman Pendidikan Islam Al Manshurin (TPI Al Manshurin) sebagai perwujudan karya bakti kepada Agama, Bangsa dan Negara.

Comments

Taman Pendidikan Islam Al Manshurin 2016-2025 Designed by Open Themes & Nahuatl.mx.