Skip to main content

HUT Ke-64 KOSTRAD, LDII Dukung TNI Modernisasi Teknologi

 

Ilustrasi: Pinterest.

TPI Al Manshurin - Jakarta (6/3). Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (KOSTRAD) merupakan satuan elit TNI yang lahir pada 6 Maret 1961. Tahun 2025, KOSTRAD memperingati hari jadinya yang ke-64 dengan mengangkat tema “Kostrad yang Prima Mengawal Indonesia Maju”.

Ketua DPP LDII, Singgih Tri Sulistiyono mengapresiasi tema yang diangkat pada peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-64 KOSTRAD. “Ini merupakan suatu tema yang sangat futuristik, menunjukkan pemikiran yang sangat maju dari Kostrad,” ujarnya.

KOSTRAD memiliki tugas pokok membina kesiapan operasional dan menyelenggarakan pertahanan serta keamanan tingkat strategis. Untuk itu, menurut Singgih, KOSTRAD masih sangat dibutuhkan di era Indonesia maju dalam rangka mengawal eksistensi dan perkembangan Indonesia di masa yang akan datang.

“Meski kalau kita lihat dari geostrategi Indonesia, di dalam konteks global selalu terjadi adanya tantangan-tantangan terutama dari eksternal, maka keberadaan KOSTRAD sangat penting untuk membela kedaulatan Indonesia,” kata Singgih.

Di samping itu, bergesernya paradigma tentang pertahanan seiring arus globalisasi membawa sumber dan jenis ancaman baru. Termasuk perkembangan teknologi yang sangat maju dengan adanya perang berbasis teknologi.

Menurut Singgih, sangat penting bagi KOSTRAD untuk memodernisasi peralatan maupun strategi, serta paradigma tentang pertahanan yang harus diikuti perkembangannya oleh para prajurit baret hijau tersebut. “Sehingga dalam menghadapi ancaman, tantangan dan gangguan yang bersumber dari lingkungan geostrategi bisa diantisipasi dengan baik oleh KOSTRAD,” ujarnya.

Singgih menambahkan, termasuk dalam hal peralatan, teknologi yang digunakan jangan sampai ketinggalan dengan negara-negara lain. Dengan demikian Kostrad menjadi kesatuan yang bisa diandalkan untuk mengawal NKRI.

“KOSTRAD juga harus belajar atau studi banding dengan negara-negara tetangga yang sudah maju sehingga jangan sampai ketinggalan, baik dari sisi teknologi maupun dari sisi strategi untuk mengamankan NKRI,” pungkasnya.

Singgih, yang juga Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro ini berharap ke depan Kostrad bisa menjadi contoh bagi kesatuan-kesatuan lain. Baik dari sisi semangat nasionalisme, rasa handarbeni (memiliki), rasa hangrungkebi (membela tanah air), dan profesionalisme sebagai prajurit.

Dengan mengedepankan kerjasama dan saling mendukung memperkuat dari Lima Unsur Pembina Generus (LUPG) yakni Alim Ulama, Muballigh Muballighot, Para Pengurus, Pakar Pendidik dan Orangtua maka diharapkan semua program yang telah disusun oleh Penggerak Pembina Generus (PPG) lewat sebuah wadah Taman Pendidikan Islam (TPI) bisa berjalan seperti yang diharapkan, sehingga tujuan utama pembinaan generasi penerus bisa tercapai, yakni menjadi generasi yang Alim Faqih, Berakhlaqul Karimah dan Mandiri. Maka dengan ini kami PAC LDII Kelurahan Baru Kecamatan Pasar Rebo Kota Administrasi Jakarta Timur bersepakat untuk mendirikan sebuah Taman Pendidikan non formal bernama Taman Pendidikan Islam Al Manshurin (TPI Al Manshurin) sebagai perwujudan karya bakti kepada Agama, Bangsa dan Negara.

Comments

Taman Pendidikan Islam Al Manshurin 2016-2025 Designed by Open Themes & Nahuatl.mx.