Skip to main content

Ponpes Al Ubaidah Beri Santunan untuk 350-an Anak Yatim dan Duafa

Pengasuh Ponpes Al Ubaidah, Habib Ubaidillah Al Hasany pada acara Santunan Yatim dan Duafa di Ponpes Al Ubaidah Kertosono. Foto: LINES.

 

TPI Al Manshurin - Nganjuk (29/3). Ponpes Al Ubaidah bersama Forkopimda Nganjuk memberikan santunan bagi 350-an anak yatim piatu dan duafa. Acara tersebut diselenggarakan di Ponpes Al Ubaidah, Nganjuk, Jawa Timur, pada Kamis (27/3).

Pengasuh Ponpes Al Ubaidah, Habib Ubaidillah Al Hasany mengungkapkan, program tersebut bertujuan berbagai kebahagiaan dengan anak yatim dan duafa. “Kami laksanakan setiap tahun. Semoga menjadi amal jariyah untuk semua,” ujarnya.

Selanjutnya, ia mengatakan, program tersebut juga menjadi sarana pembelajaran bagi generasi muda. “Khususnya santri Ponpes Al Ubaidah. Tidak hanya materi di kelas, tetapi suasana seperti ini, dapat lebih mengena di lubuk hati mengenai pentingnya berbagi pada sesama,” pungkas Habib Ubaidillah.

Habib Ubaid menegaskan, pesantren tidak hanya berkaitan dengan pembelajaran keagamaan saja, tetapi juga nilai-nilai akhlakul karimah dalam kehidupan bermasyarakat. “Santri kami beri pembelajaran, baik dari segi akidah maupun akhlak,” tuturnya.

Ponpes Al Ubaidah bersama Forkopimda Nganjuk memberikan santunan bagi 350-an anak yatim piatu dan duafa. Foto: LINES.

Menanggapi itu, Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi mengungkapkan, kegiatan itu sebagai bentuk kepedulian pada sesama. “Mewakili pemerintah daerah, kami mengucapkan terima kasih. Semoga bisa terus menjaga kebersamaan dan saling membantu,” imbuhnya.

Selanjutnya, terkait pendidikan untuk para santri, khususnya pembelajaran mengenai nilai-nilai kebangsaan, Marhaen mengapresiasi Ponpes Al Ubaidah. “Yang telah bekerja sama dengan Polres, Kejari, MUI, Kemenag dan Kodim Nganjuk untuk memberikan materi nilai-nilai kebangsaan dan cintah tanah air, sebelum santri ditugaskan di tengah masyarakat,” katanya.

Sementara itu, terkait dengan mudik lebaran, Wakil Bupati Nganjuk, Trihandy Cahyo Saputro mengajak masyarakat untuk berhati-hati dan menjaga kondusivitas wilayah. “Data Gubernur Jawa Timur, akan ada 16 juta orang mudik ke Jawa Timur. Pemerintah bekerja sama dengan TNI dan Polri, menjaga kondusivitas wilayah,” tutupnya.

Dengan mengedepankan kerjasama dan saling mendukung memperkuat dari Lima Unsur Pembina Generus (LUPG) yakni Alim Ulama, Muballigh Muballighot, Para Pengurus, Pakar Pendidik dan Orangtua maka diharapkan semua program yang telah disusun oleh Penggerak Pembina Generus (PPG) lewat sebuah wadah Taman Pendidikan Islam (TPI) bisa berjalan seperti yang diharapkan, sehingga tujuan utama pembinaan generasi penerus bisa tercapai, yakni menjadi generasi yang Alim Faqih, Berakhlaqul Karimah dan Mandiri. Maka dengan ini kami PAC LDII Kelurahan Baru Kecamatan Pasar Rebo Kota Administrasi Jakarta Timur bersepakat untuk mendirikan sebuah Taman Pendidikan non formal bernama Taman Pendidikan Islam Al Manshurin (TPI Al Manshurin) sebagai perwujudan karya bakti kepada Agama, Bangsa dan Negara.

Comments

Taman Pendidikan Islam Al Manshurin 2016-2025 Designed by Open Themes & Nahuatl.mx.