Skip to main content

Helat Pelatihan Menjahit, BLKK Miftahul Huda Kerja Sama dengan Ponpes Wali Barokah

Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) Miftahul Huda, Kediri, Jawa Timur, bekerja sama dengan Ponpes Wali Barokah, Kota Kediri menghelat pembukaan pelatihan menjahit, pada Rabu (18/6). Foto: LINES

 

TPI Al Manshurin - Kediri (25/6). Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) Miftahul Huda, Kediri, Jawa Timur, bekerja sama dengan Ponpes Wali Barokah, Kota Kediri menghelat pembukaan pelatihan menjahit, pada Rabu (18/6). Acara itu diikuti 20 peserta, dengan total durasi pelatihan 260 jam pelajaran.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kediri, Ibnu Imad mengungkapkan, pentingnya pendidikan vokasi yang sesuai dengan kebutuhan di dunia kerja. “Keterampilan tidak cukup hanya diberikan di awal. Harus terus diasah melalui pelatihan praktis, seperti di BLKK Miftahul Huda,” ujarnya.

Selanjutnya, ia menyoroti pentingnya pembangunan karakter kerja. “Tidak cukup hanya terampil, tetapi juga harus memiliki sikap disiplin, kreatif, mampu bekerja sama dan tangguh menghadapi tantangan. Inilah fondasi yang harus dimiliki tenaga kerja masa kini,” tegas Ibnu.

Ibnu Imad juga menyoroti dinamika ketenagakerjaan di Kabupaten Kediri yang masih menghadapi angka pengangguran yang tinggi. “Pergeseran kebutuhan tenaga kerja akibat disrupsi digital menuntut pekerja untuk lebih adaptif. Pelatihan seperti ini penting agar mereka bisa segera terserap di dunia kerja atau membuka usaha sendiri,” jelasnya.

Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) Miftahul Huda, Kediri, Jawa Timur. Foto: LINES

Pelatihan tersebut dilaksanakan secara boarding, sehingga peserta dapat fokus tanpa terkendala gangguan logistik. Materi yang diberikan mencakup desain, pemilihan bahan tekstil, teknik menjahit, hingga persiapan uji kompetensi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) berstandar nasional dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Sementara itu, Ketua Pondok Pesantren Wali Barokah, KH Sunarto, menjelaskan bahwa pelatihan ini bagian dari pelaksanaan Tri Sukses yang dicanangkan LDII untuk membentuk generasi yang berakhlakul karimah, alim-faqih, dan mandiri.

“Kami membekali santri dengan keterampilan menjahit sebagai bekal masa depan, terutama bagi santri putri yang akan menyelesaikan masa belajarnya. Ini bagian dari upaya mempersiapkan mereka menjadi pribadi yang mandiri dan siap terjun ke masyarakat,” ujar KH Sunarto.

Dengan pelatihan yang berbasis karakter, keterampilan, dan sertifikasi, kegiatan ini diharapkan melahirkan lulusan yang kompeten, berdaya saing tinggi, serta siap menjadi bagian dari solusi pengentasan pengangguran di daerah.

Dengan mengedepankan kerjasama dan saling mendukung memperkuat dari Lima Unsur Pembina Generus (LUPG) yakni Alim Ulama, Muballigh Muballighot, Para Pengurus, Pakar Pendidik dan Orangtua maka diharapkan semua program yang telah disusun oleh Penggerak Pembina Generus (PPG) lewat sebuah wadah Taman Pendidikan Islam (TPI) bisa berjalan seperti yang diharapkan, sehingga tujuan utama pembinaan generasi penerus bisa tercapai, yakni menjadi generasi yang Alim Faqih, Berakhlaqul Karimah dan Mandiri. Maka dengan ini kami PAC LDII Kelurahan Baru Kecamatan Pasar Rebo Kota Administrasi Jakarta Timur bersepakat untuk mendirikan sebuah Taman Pendidikan non formal bernama Taman Pendidikan Islam Al Manshurin (TPI Al Manshurin) sebagai perwujudan karya bakti kepada Agama, Bangsa dan Negara.

Comments

Taman Pendidikan Islam Al Manshurin 2016-2025 Designed by Open Themes & Nahuatl.mx.