Skip to main content

Kapolri Peringati Maulid Nabi dengan Doa Bersama, dan Imbau Jaga Persatuan Bangsa

 

Kapolri menggelar doa bersama yang dihadiri LDII. Foto: LINES.

TPI Al Manshurin - Jakarta (8/9). Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo bersama buruh, pengemudi ojek online (ojol), dan organisasi kemasyarakatan (ormas) menggelar doa bersama. Doa bersama tersebut sekaligus untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah, yang dilangsungkan di Lapangan Presisi Polda Metro Jaya, pada Minggu (7/9/2025).

“Hampir sebagian besar elemen ada di sini untuk bersama-sama berdoa, memanjatkan doa kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa untuk kembali kita menyatukan semangat persatuan, semangat kesatuan. Di mana itu adalah salah satu semangat yang ada di Pancasila sila ketiga,” kata Sigit

Sigit mengatakan acara tersebut digelar untuk mendoakan bangsa agar terus terjaga persatuannya. Menurutnya, modal menjadi bangsa yang besar adalah menjaga persatuan dan stabilitas keamanan. “Itu menjadi syarat mutlak untuk kita bisa membangun, untuk kita bisa melakukan berbagai macam hal. Sehingga ekonomi juga bisa tumbuh. Dan tentunya harapan kita rakyat pun bisa menjadi sejahtera. Dan itu semuanya membutuhkan persatuan dan kesatuan,” tuturnya.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berterima kasih kepada sejumlah pihak yang ikut membantu mengembalikan situasi di masyarakat yang sempat ricuh usai sejumlah demo di Jakarta dan beberapa daerah lainnya.

“Saya ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan dari ojek online yang telah membantu dalam hal menciptakan situasi menjadi cepat kondisi, teman-teman dari buruh yang telah bekerja keras dan selalu mendukung kita untuk tetap menjaga situasi keamanan,” paparnya.

Kapolri juga mengapresiasi TNI dan para anggota Polri yang mendukung penuh untuk mengembalikan situasi Kamtibmas. Lebih lanjut Listyo mengajak masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Ia mengatakan dengan begitu pembangunan bisa dilanjutkan dan ekonomi bisa tumbuh.

“Karena dengan persatuan dan kesatuan, pembangunan bisa kita laksanakan dengan situasi kamtibmas yang kondusif, maka pertumbuhan ekonomi bisa dilaksanakan, pemerintah bisa melaksanakan tugasnya dengan baik dan tentunya ini menjadi cita-cita kita bersama untuk bersama-sama membawa negeri ini, membawa rakyat ini, membawa bangsa ini menjadi bangsa yang lebih baik,” tuturnya.

Sementara itu Ketua Departemen Kepemudaan DPP LDII Adityo Handoko yang hadir di acara itu menyampaikan, kehadiran LDII dalam acara ini memiliki makna penting dalam memperkuat silaturrahim kebangsaan.

“Kegiatan ini adalah wadah kebersamaan lintas elemen masyarakat. Forum seperti ini memungkinkan kita saling bertemu, berdialog, bahkan sekadar ngobrol santai. Komunikasi yang baik dapat mencegah perbedaan berkembang menjadi perseteruan. Karena itu penting bagi Polri, TNI, ormas, mahasiswa, hingga buruh untuk sering berdiskusi informal, agar suasana semakin harmonis,” ujar Adityo.

Ia menambahkan, generasi muda LDII memiliki tanggung jawab besar dalam meningkatkan kompetensi di bidang masing-masing, sekaligus memperluas wawasan kebangsaan.

“Kita tidak bisa hidup hanya untuk diri sendiri. Ada kepentingan orang lain yang juga harus kita hormati. Inilah pentingnya harmoni. Generasi muda LDII harus memiliki kapasitas yang bermanfaat, serta kesadaran kebangsaan untuk menjaga persatuan dan kesatuan,” tegasnya.

Menurut Adityo, LDII terus mengedukasi generasi mudanya agar mampu menyampaikan aspirasi secara cerdas, santun, dan tanpa emosi. Aspirasi yang disalurkan dengan cara anarkis, lanjutnya, justru merugikan semua pihak.

“Dengan kecerdasan komunikasi, aspirasi dapat tersampaikan dengan baik dan memberi manfaat bagi masyarakat. Generasi muda juga harus rajin bersilaturrahim lintas ormas dan elemen masyarakat agar terbentuk persepsi yang sama dalam menjaga kebangsaan,” tutup Adityo.

Dengan mengedepankan kerjasama dan saling mendukung memperkuat dari Lima Unsur Pembina Generus (LUPG) yakni Alim Ulama, Muballigh Muballighot, Para Pengurus, Pakar Pendidik dan Orangtua maka diharapkan semua program yang telah disusun oleh Penggerak Pembina Generus (PPG) lewat sebuah wadah Taman Pendidikan Islam (TPI) bisa berjalan seperti yang diharapkan, sehingga tujuan utama pembinaan generasi penerus bisa tercapai, yakni menjadi generasi yang Alim Faqih, Berakhlaqul Karimah dan Mandiri. Maka dengan ini kami PAC LDII Kelurahan Baru Kecamatan Pasar Rebo Kota Administrasi Jakarta Timur bersepakat untuk mendirikan sebuah Taman Pendidikan non formal bernama Taman Pendidikan Islam Al Manshurin (TPI Al Manshurin) sebagai perwujudan karya bakti kepada Agama, Bangsa dan Negara.

Comments

Taman Pendidikan Islam Al Manshurin 2016-2025 Designed by Open Themes & Nahuatl.mx.