Skip to main content

Strategi Mewujudkan SDM Unggul April 13, 2025 in Opini 0

 

Ilustrasi: Pinterest.


Oleh Thonang Effendi*

Sumber daya manusia (SDM) adalah faktor kunci dalam keberhasilan sebuah organisasi. Sebagus apa pun produk dan bahan baku yang dimiliki, tanpa SDM yang berkualitas, bisnis tidak akan berkembang. SDM merupakan elemen utama dalam model manajemen 5M (man, machine, material, method, money), berperan sebagai penggerak utama yang menghubungkan dan mengoptimalkan empat elemen lainnya.

Untuk membangun bisnis yang sukses, prioritas utama adalah memastikan SDM yang tepat berada dalam organisasi. “First Who, Then What”, sebagaimana dikemukakan Jim Collins dalam Good to Great, menekankan pentingnya memilih individu yang sesuai sebelum menentukan strategi. Dalam analogi bus, pastikan orang yang tepat duduk di kursi yang tepat agar perjalanan menuju visi perusahaan dapat berjalan optimal.

Steve Jobs, pendiri Apple, juga menekankan pentingnya merekrut individu terbaik, yaitu mereka yang memiliki antusiasme, memahami visi perusahaan, serta berkomitmen pada inovasi dan keunggulan. Dari sini kita belajar bahwa membangun SDM unggul adalah kunci bagi perusahaan yang ingin tumbuh dan berdaya saing.

Kemauan sebagai Modal Dasar

Seorang profesional harus memiliki kemauan untuk menjadi kompeten di bidangnya. Kemauan ini berasal dari niat yang kuat, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim:

“Innamal a’malu binniyat wa innama likullimri’in maa nawaaa” (Sesungguhnya segala perbuatan bergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai yang diniatkannya).

Niat yang kuat akan membentuk pola pikir dan tindakan seseorang. Master trainer EFT, Edy Iskandar mengungkapkan pentingnya menemukan tujuan hidup (find your purpose). Dengan niat yang jelas dan sering diulang dalam self-talk, seseorang akan lebih fokus dan termotivasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Kemampuan dan Kompetensi

Kemampuan adalah kombinasi antara pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang dibawa seseorang dalam pekerjaannya. Menurut Spencer & Spencer (1993), kompetensi mencakup sikap, motivasi, konsep diri, serta kapasitas konseptual yang membentuk kinerja seseorang.

Seorang profesional perlu memiliki kompetensi sebagai berikut:

  • Menguasai bidang pekerjaannya dengan baik,
  • Memiliki keahlian teknis yang tinggi,
  • Menguasai ilmu terkait dengan bidangnya,
  • Memiliki etika kerja yang baik: jujur, amanah, dan bertanggung jawab,
  • Memiliki loyalitas serta komitmen terhadap pekerjaannya.

Profesional yang memiliki kemauan dan terus mengasah kemampuannya akan lebih siap menghadapi tantangan karier yang semakin dinamis.

Kesempatan: Momen untuk Tumbuh dan Berkembang

Kesempatan dalam karier adalah peluang untuk tumbuh, baik dari segi keterampilan, pengetahuan, pengalaman, maupun jenjang karier. Perusahaan memberikan kesempatan ini melalui tugas tambahan, promosi, atau program pengembangan diri.

Sebagaimana dikatakan oleh Adisuryo Sewoyo, praktisi sales dan marketing: “Sebagai pekerja profesional, kita perlu memiliki kemauan dan kemampuan untuk berkontribusi positif. Apapun tugas yang diberikan, kerjakan dengan baik dan lebih dari yang diharapkan. Jika gagal, evaluasi dan coba lagi. Nikmati tantangannya.”

Kesempatan sering kali datang hanya sekali. Mereka yang siap dan mampu memanfaatkannya akan lebih mudah mendapatkan apresiasi dan kepercayaan dari pimpinan.

SDM Profesional Religius dan Prinsip Kerja Bener, Kurup dan Janji

Selain di dunia bisnis, pengembangan SDM juga menjadi perhatian LDII yang mengembangkan konsep SDM Profesional Religius. Konsep ini menekankan keseimbangan antara kompetensi profesional dan integritas keagamaan, sehingga seseorang tidak hanya sukses dalam karier, tetapi juga berkontribusi positif bagi masyarakat.

LDII juga mengembangkan prinsip kerja “Bener, Kurup dan Janji”, yang merupakan komponen dari 29 karakter luhur, yaitu:

  • Bener: bekerja sesuai standar mutu, jujur, dan tidak menipu.
  • Kurup: hasil kerja sepadan dengan usaha, baik bagi pekerja maupun pengusaha.
  • Janji: tepat mutu dan tepat waktu.

Dengan menerapkan prinsip ini, profesional tidak hanya mengejar karier, tetapi juga membangun kredibilitas dan etos kerja yang tinggi.

Manfaatkan Kesempatan, Lakukan yang Terbaik

Kesempatan adalah momentum yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Dengan kemauan yang kuat, kemampuan yang terus diasah, serta kesempatan yang dimaksimalkan, seseorang akan mencapai kesuksesan.

Sebagaimana pesan Hari Wahyudin, direktur utama perusahaan outsourcing ternama. “Perusahaan besar harus diisi oleh orang-orang hebat, yang mampu berkontribusi, berpikir inovatif, dan menjadi bagian dari solusi. Mereka yang bekerja dengan hati, memahami, dan menuntaskan pekerjaannya dengan baik,” ujarnya.

Bagi seorang profesional, setiap kesempatan adalah batu loncatan menuju masa depan yang lebih baik. Lakukan yang terbaik, nikmati prosesnya, dan serahkan hasilnya kepada Allah. Just do it!

Penulis:

*) Thonang Effendi adalah Ketua Departemen Pendidikan Umum dan Pelatihan DPP LDII

Dengan mengedepankan kerjasama dan saling mendukung memperkuat dari Lima Unsur Pembina Generus (LUPG) yakni Alim Ulama, Muballigh Muballighot, Para Pengurus, Pakar Pendidik dan Orangtua maka diharapkan semua program yang telah disusun oleh Penggerak Pembina Generus (PPG) lewat sebuah wadah Taman Pendidikan Islam (TPI) bisa berjalan seperti yang diharapkan, sehingga tujuan utama pembinaan generasi penerus bisa tercapai, yakni menjadi generasi yang Alim Faqih, Berakhlaqul Karimah dan Mandiri. Maka dengan ini kami PAC LDII Kelurahan Baru Kecamatan Pasar Rebo Kota Administrasi Jakarta Timur bersepakat untuk mendirikan sebuah Taman Pendidikan non formal bernama Taman Pendidikan Islam Al Manshurin (TPI Al Manshurin) sebagai perwujudan karya bakti kepada Agama, Bangsa dan Negara.

Comments

Taman Pendidikan Islam Al Manshurin 2016-2025 Designed by Open Themes & Nahuatl.mx.