Skip to main content

Masjid LDII Selalu ‘Dipel’ Untuk Jaga Kebersihan

 

LDII selalu menjaga kebersihan masjidnya termasuk dengan rutin mengepel masjid. Foto: LINES.

TPI Al Manshurin - Jakarta (3/8). Sekretaris Umum (Sekum) DPP LDII, Dody Taufiq Wijaya menekankan pentingnya menjaga kebersihan di tempat ibadah. Hal ini ia tegaskan dalam acara Kerja Bakti Nasional 2025 yang diselenggarakan di kantor DPP LDII, Jakarta, Minggu (3/8/2025).

Kerja bakti tersebut mengangkat tema “Kerja Bakti Bersama untuk Negeri”. Kegiatan ini dilaksanakan secara serentak oleh warga LDII di seluruh Indonesia dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80.

“Kegiatan kerja bakti melibatkan pembersihan berbagai fasilitas umum dan sarana ibadah, termasuk masjid, pondok pesantren, aula, gedung sekolah, hingga fasilitas umum di sekitar lingkungan LDII,” kata Dody.

Salah satu kegiatan yang menjadi perhatian publik adalah mengepel lantai masjid, yang oleh sebagian pihak sempat disalahartikan. Sekum Dody meluruskan isu negatif tentang masjid LDII yang selalu dipel. Ia menegaskan kegiatan mengepel masjid bukanlah bentuk diskriminasi terhadap warga dari luar LDII. Melainkan, cerminan dari budaya kebersihan yang memang sudah menjadi rutinitas warga LLDII

“Bukan soal siapa yang salat, lalu masjidnya dipel. Esensinya adalah warga LDII mencintai kebersihan dan kesehatan lingkungan. Jadi, kita secara rutin menerapkan kebersihan, termasuk mengepel dan membersihkan semua alat ibadah maupun sarana-prasarana di sekitarnya,” ujarnya.

Ia juga menekankan bahwa masjid-masjid LDII bersifat terbuka untuk umum. Tidak ada larangan bagi masyarakat luar yang ingin beribadah atau sekadar beristirahat di masjid LDII.

“Silakan, masjid itu terbuka untuk umum. Siapapun yang mau sholat, tadarus, atau beristirahat di masjid kami, dipersilakan. Yang penting menjaga kebersihan sesuai syariat Islam,” tegasnya.

Dody juga menambahkan bahwa membersihkan tempat ibadah adalah hal yang lazim dilakukan oleh semua ormas Islam dan pengurus masjid pada umumnya. LDII hanya menekankan rutinitas ini sebagai bentuk implementasi nilai-nilai Islam tentang kebersihan dan thaharah (kesucian).

“Saya pikir semua ormas Islam dan semua masjid selalu menjaga kebersihan dan kesucian. Itu bagian dari ajaran Islam dan tanggung jawab sosial kita bersama,” pungkasnya.

Kerja Bakti Nasional LDII merupakan agenda rutin tahunan yang selalu digelar pada bulan Agustus. Kegiatan ini sebagai bentuk kontribusi LDII dalam menjaga lingkungan dan memperingati kemerdekaan bangsa. Tidak hanya di Jakarta, Kerja Bakti Nasional LDII juga diselenggarakan di Jawa Timur yang dipimpin dan diresmikan langsung oleh Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso.

Dengan mengedepankan kerjasama dan saling mendukung memperkuat dari Lima Unsur Pembina Generus (LUPG) yakni Alim Ulama, Muballigh Muballighot, Para Pengurus, Pakar Pendidik dan Orangtua maka diharapkan semua program yang telah disusun oleh Penggerak Pembina Generus (PPG) lewat sebuah wadah Taman Pendidikan Islam (TPI) bisa berjalan seperti yang diharapkan, sehingga tujuan utama pembinaan generasi penerus bisa tercapai, yakni menjadi generasi yang Alim Faqih, Berakhlaqul Karimah dan Mandiri. Maka dengan ini kami PAC LDII Kelurahan Baru Kecamatan Pasar Rebo Kota Administrasi Jakarta Timur bersepakat untuk mendirikan sebuah Taman Pendidikan non formal bernama Taman Pendidikan Islam Al Manshurin (TPI Al Manshurin) sebagai perwujudan karya bakti kepada Agama, Bangsa dan Negara.

Comments

Taman Pendidikan Islam Al Manshurin 2016-2025 Designed by Open Themes & Nahuatl.mx.