Official Utube LDII

TOPIK UTAMA

Ketum LDII: Gerakan PAUD Jadi Strategi Siapkan SDM Profesional Religius

 

Ketum DPP LDII KH Chriswanto Santoso saat membuka “Seminar dan Workshop Nasional DPP LDII”, bertema “Gerakan PAUD Profesional Religius Menuju Indonesia Emas 2045”. Acara itu dihelat secara hybrid, dengan studio utama di Kantor DPP LDII. Foto: LINES.

TPI Al Manshurin - Jakarta (21/10). Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso mengungkapkan, sumberdaya manusia (SDM) profesional religius, tidak bisa diperoleh dengan instan. Perlu perencanaan yang baik, salah satunya melalui gerakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Hal itu, ia katakan saat membuka “Seminar dan Workshop Nasional DPP LDII”, bertema “Gerakan PAUD Profesional Religius Menuju Indonesia Emas 2045”. Acara itu dihelat secara hybrid, dengan studio utama di Kantor DPP LDII Jakarta, diikuti 400-an titik studio mini se-Indonesia.

“Tantangan ke depan dalam membangun SDM, bukan hanya menjumpai tahun 2045. Tetapi sukses, mencapai Indonesia Emas 2045, yang sejahtera dan berkeadilan,” ujarnya di Kantor DPP LDII Senayan, Jakarta, pada Sabtu (21/10).

Menurutnya, ada dua momen penting yang akan dihadapi Indonesia. “Bonus demografi dan Indonesia Emas 2045. Untuk menggapainya, terdapat delapan program prioritas LDII, empat program pertama adalah pembangunan SDM,” ujarnya.

Ia berharap, melalui perencanaan dan strategi yang baik, pada 2045, hasilnya bisa dinikmati bangsa sendiri, bukan bangsa lain. “Kami sepakat, pembangunan SDM, harus dimulai sejak dini, bahkan sejak di dalam kandungan,” imbuhnya.

Untuk itu, ia mengungkapkan, terdapat beberapa hal yang telah dilakukan LDII pada program prioritas kluster pendidikan. “Pertama, kami sudah mendirikan Sekolah Pamong Indonesia (SPI),” ujarnya.

Saat ini, ia melihat banyak boarding school, dan harus ada yang berperan menjadi orangtua. “Peserta didik, tidak sekedar menjadi pintar, tetapi juga berkarakter,” pungkasnya.

Ia mengatakan, LDII membuat sebuah sistem, pamong yang mampu memahami diri sendiri dan mengatur diri sendiri. “Kemudian bisa mengatur pada orang lain. Sehingga, dapat membentuk peserta didik yang berkarakter dan bertanggung jawab, bukan manusia robot,” jelasnya.

Kedua, LDII telah membuat platform pendidikan karakter sebagai wahana diskusi seluruh stakeholder pendidikan di Indonesia. “Kami berharap, ada ruang untuk meningkatkan kualitas diri, sehingga dalam mendidik lebih akurat dan baik,” tegasnya.

Kini, LDII melaksanakan “Gerakan PAUD”. Hal itu mengingat, kesadaran terhadap pendidikan PAUD masih rendah di Indonesia. “Belum banyak yang memahami pendidikan sejak dini itu penting,” ujarnya.

Bahkan, ada orangtua yang salah dalam memperlakukan anak. “Seharusnya masih di umur banyak bermain dan melakukan sesuatu untuk membantuk karakter, tetapi sudah dijejali dengan sesuatu yang belum waktunya,” ujarnya.

Maka, kami menargetkan ke depan, setiap pimpinan cabang di lingkungan LDII memiliki PAUD. “Sehingga anak-anak mendapatkan pendidikan yang benar sejak dini. Selanjutnya, tinggal mengisi di jenjang SD, SMP dan SMA,” pungkasnya.

Di lingkungan LDII, ia menegaskan harus mendidik dengan karaker yang benar. “22 tahun lagi, pada tahun 2045, generasi saat ini, menjadi generasi penyambut Indonesia Emas 2045,” tutupnya.

No comments